Laman

Jumat, 28 Juni 2013

Komunikasi Data dan Jaringan Komputer - Network Layer

Network Layer

Lapisan jaringan atau Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI. Lapisan ini bertanggung jawab untuk melakukan beberapa fungsi berikut:
·         Pengalamatan logis dan melakukan pemetaan (routing) terhadap paket-paket melalui jaringan.
·         Membuat dan menghapus koneksi dan jalur koneksi antara dua node di dalam sebuah jaringan.
·         Mentransfer data, membuat dan mengkonfirmasi penerimaan, dan mengeset ulang koneksi.

Lapisan jaringan juga menyediakan layanan connectionless dan connection-oriented terhadap lapisan transport yang berada di atasnya. Lapisan jaringan juga melakukan fungsinya secara erat dengan lapisan fisik (lapisan pertama) dan lapisan data-link
 (lapisan kedua) dalam banyak implementasi protokol dunia nyata. Dalam jaringan berbasis TCP/IP, alamat IP digunakan di dalam lapisan ini. Router IP juga melakukan fungsi routing-nya di dalam lapisan ini

Network Layer juga menyediakan layanan connectionless dan connection-oriented terhadap lapisan transport yang berada di atasnya. Network Layer juga melakukan fungsinya secara erat dengan Physical Layer (lapisan pertama) dan data-link Layer (lapisan kedua) dalam banyak implementasi protokol dunia nyata.
Addressing dan routing adalah fungsi utama dari protokol network layer. Addressing memungkinkan komunikasi data antar host pada jaringan yang sama atau jaringan yang berbeda (pengalamatan secara logical). Internet Protocol version 4 (IPv4) menyediakan pengalamatan hirarkis untuk paket yang membawa data kita. Routing merupakan fungsi yang berrtanggung jawab membawa data melewati sekumpulan jaringan dengan cara memilih jalur terbaik untuk dilewati data.


Skema IP Address
IP Address terdiri 32 bits.
32 bit dibagi menjadi 4 bagian setiap bagian terdiri dari 8 bit.
Untuk kemudahan dikonversi menjadi desimal.


Addressing

·         Network Address adalah alamat yang mengacu pada jaringan.
·         Broadcast Address adalah alamat khusus yang digunakan mengirim data ke semua host yang ada dalam suatu jaringan.

Subnetting versi CIDR (Classless Inter-Domain Routing)

Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru.Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar pada empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.

Internet Control Message Protocol (ICMP)

Karakterisitk dari ICMP
·         ICMP menggunakan IP
·         ICMP melaporkan kerusakan
·         ICMP tidak akan merespon kepada IP datagram yang tidak memiliki header IP pengirim



Aplikasi ICMP
·         PING (Packet InterNet Groper)
Ping mengirimkan IP datagram ke suatu host dan mengukur waktu round trip dan menerima respon.
·         Ping menggunakan pesan ICMP echo request dan echo reply.

ARP

·         ARP kepanjangan dari Address Resolution Protocol, suatu protokol yang bertugas mengolah pengalamatan logik dan fisik jaringan
·         ARP mengolah sebuah tabel yang berisi Mapping antara IP-address dan Ethernet Card.
·         Tabel arp didapatkan dari request (broadcast) ke jaringan.
·         Berada pada layer 3 Jaringan

Dynamic Host Configuration protocol (DHCP)

·         Merupakan protokol yang dipakai untuk memberikan IP secara dinamis kepada client yang tidak mempunyai nomor IP
·         Standarisasi :
ü  RFC 2131: Dynamic Host Configuration Protocol
ü  RFC 2132: DHCP Options and BOOTP Vendor Extensions
·         Beberapa informasi yang bisa dikirim bersama nomor IP
ü  IP dan default router/gateway
ü  Name Server
ü  File Server, dll
·         Sebagai Pengendalian parameter bagi komputer client, sehingga admin tidak perlu konfigurasi tiap komputer.

Persyaratan DHCP Server :
·         Host-host yang terkonfigurasi secara statis bisa berdampingan dengan yang dinamis menggunakan DHCP Server.
ü  Jaminan alamat unique.
ü  Menjaga informasi client.
ü  Jika client booting sedapatkan mungkin diberi IP yang sama.
·         Merupakan perbaikan dari Bootstrap Protocol (BOOTP)

Kelebihan DHCP Server :
·         Jaringan semakin besar dan semakin komplek sehingga butuh konfigurasi secara dinamis.
ü  Bayangkan jika kita punya 100 komputer atau lebih terhubung di jaringan dan harus konfigurasi satu persatu
·         Pengendalian parameter komputer client.
ü  IP dan default router/gateway
ü  Name Server
ü  File Server
ü  Dll
·         Pengiriman informasi tanpa admin, tidak perlu konfigurasi tiap komputer, Tidak ada manual konfigurasi di client.

Bootstrap Protocol BOOTP

·         Merupakan protokol yang dipakai sebelum DHCP.
·         Yang dapat dilakukan oleh BOOTP :
       Pemberian nomor IP, Default Gateway dan Netmask
       Dapat digunakan untuk download image untuk diskless sistem
        IP yang diberikan statis tidak pernah berubah

·         Dikirim menggunakan Protokol UDP pada port 67 pada server dan port 68 pada client.

Format Paket DHCP
·         Ide dasar memberikan IP ke client, server harus ingat IP tersebut dan parameternya.
·         Yang dikirim bukan Cuma IP tapi juga parameter – parameter.
Jika client booting sedapatkan mungkin diberi IP yang sama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar